PENAJAM – Para petani di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mulai diliputi kekhawatiran menjelang musim panen raya. Pasalnya, ketersediaan alat panen padi jenis combine harvester masih sangat terbatas dan tidak sebanding dengan luas lahan sawah yang ada.
Kepala Dinas Pertanian PPU, Andi Trasodiharto, mengungkapkan saat ini hanya tersedia sekitar 20 unit combine harvester untuk melayani kebutuhan panen di sekitar 7.000 hektare sawah. Sebagian besar alat tersebut pun sudah berusia tua dan mengalami penurunan performa.
“Sebagian besar mesinnya sudah tua, jadi saat dipakai kinerjanya kurang. Saat panen raya, semua petani butuh alat secara bersamaan, ini yang sering bikin kewalahan,” kata Andi, belum lama ini.
Lahan pertanian di PPU didominasi oleh wilayah Kecamatan Babulu, dengan luas mencapai sekitar 5.800 hektare. Saat panen raya tiba, petani kerap berebut jadwal penggunaan mesin panen karena keterbatasan alat.
Menurut Andi, panen yang terlambat bisa menyebabkan penurunan kualitas gabah. Oleh karena itu, ketersediaan combine harvester sangat krusial agar petani bisa memanen tepat waktu dan hasil pertanian tetap optimal.
Sebagai langkah antisipasi, Distan PPU telah mengajukan permintaan tambahan alat panen ke Kementerian Pertanian. Usulan tersebut mencakup penambahan mesin panen dan sarana pertanian pendukung lainnya.
“Sudah kami sampaikan ke Sarpras Kementan, semoga bisa direalisasikan,” tutup Andi.
(Adv/Diskominfo PPU)