Seantero.id – Komisi Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaksanakan uji beban dinamis Jembatan Mahakam, Selasa (4/3/2025).
Pengujian itu dilakukan bersama dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim dan Dinas PUPR Pera Kaltim di tengah bentang jembatan, yang menghubungkan wilayah Samarinda kota dan Samarinda Seberang.
Pengujian pada bentang sepanjang 100 meter dan 60 meter yang berada di atas pilar tiga dan dua diuji ketahanannya dengan menilai respons jembatan atas gerak kendaraan berat yang melintas di atasnya.
Dalam pengujian itu KKJTJ menempatkan truk dengan muatan koral seberat 10 ton di atas bentang jembatan yang diuji. Hasil uji itu merupakan acuan untuk menilai apakah tulang punggung Jembatan Mahakam masih mampu menghadapi gerak kendaraan yang melintasinya.
“Respons jembatan atas beban bergerak yang kami ukur. Kondisi jembatan secara umum masih cukup baik, tetapi kami tetap perlu melihat hasil ukur,” jelas Priyo Suprobo, tenaga ahli KKJTJ Kementerian PUPR.
Hidajat, ahli KKJTJ yang turut melakukan pengukuran menambahkan, selain mengukur beban dinamis juga dilakukan pengukuran geometrik sisi bawah dan sisi atas jembatan.“Untuk mengetahui seberapa besar penurunan bentang. Dan untuk potensi penurunan bentang, faktor umur juga mempengaruhi,” paparnya.
Sementara itu, Kepala BBPJN Kaltim, Hendro Satrio M.K mengatakan hasil pengukuran geometrik dan dinamis akan diumumkan lusa atau Kamis (6/3/2025).“Diumumkan 6 Maret setelah semua data pengukuran terkumpul dan dievaluasi. Setelah ini kami juga akan lakukan rapat,” ujarnya.
Disinggung mengenai penutupan Jembatan Mahakam. Hendro mengatakan penutupan untuk pengujian hanya dilakukan sehari.“Sudah selesai. Tinggal pengukuran geometrik bagian atas yang akan selesai sebelum jam 3 sore. Setelah semua beres jembatan sudah bisa dibuka kembali,” tutupnya.(fal)
