Jembatan Mahakam Lagi dan Lagi Jadi “Samsak” Tongkang; Kali Ini Muat Ribuan Kayu

Jembatan Mahakam Lagi dan Lagi Jadi "Samsak" Tongkang
DAFTAR PANJANG. Insiden tongkang menabrak pilar Jembatan Mahakam sudah terjadi berulang kali, namun tidak ada solusi maupun kejelasan ganti rugi. Foto : Fal/Seantero.id

Seantero.id – Jembatan Mahakam adalah jembatannya urang Kalimantan Timur (Kaltim) khususnya Kota Samarinda, yang pertama melintang di atas alur Sungai Mahakam sejak 1987.

Diusianya yang tak lagi muda, jembatan yang menghubungkan Samarinda Kota dan Samarinda Seberang itu, masih menjadi primadona masyarakat untuk menyeberang dari seberang ke kota.

Berbeda dengan jembatan kontruksi besi lainnya. Meski tua, ketahanan Jembatan Mahakam tak perlu diragukan walau kerap menjadi “samsak” tongkang yang melintas di bawahnya seperti insiden yang kembali terjadi, Minggu (16/2/2025).

Lebih dari satu jam tongkang Indosukses 28 terjebak usai menghantam pilar 3 dan 2 jembatan yang dibangun di era kepemimpinan Presiden ke 2 RI, Soeharto itu.

Tongkang bermuatan ribuan kayu sengon itu tak mampu bergerak lantaran arus yang deras ditambah surutnya air sungai. Empat tugboat yang dikerahkan bahkan sempat tak mampu menariknya menjauh dari jembatan fenomenal itu.

Namun meski usai tongkang berhasil ditarik dan Jembatan Mahakam masih berdiri kokoh, tetap saja insiden kecelakaan air itu menyisakan luka dan kekhawatiran akan kondisi jembatan tersebut.

Kerasnya benturan turut mengakibatkan besi baja pelindung kaki pilar 2 penyok. Foto : fal/Seantero.id

Pasca ditabrak pada beton kaki pilar 3 terlihat ada yang rompal. Selain itu pelat baja yang terpasang di sekeliling beton kaki pilar 2 penyok akibat turut dihantam dan terjepit tongkang.

Peristiwa itu tentunya menambah daftar panjang tertabraknya pilar Jembatan Mahakam, tanpa adanya kejelasan perbaikan dari kasus sebelum-sebelumnya.

Kepala KSOP Kelas 1 Samarinda, Mursidi melalui Kabid Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli, Capt. Yudi Kusmiyanto belum dapat memberikan peryataan banyak terkait dengan insiden itu.“Yang jelas setelah tongkang dapat dievakuasi, kami akan melakukan penyelidikan bersama dengan Satpolairud Polresta Samarinda,” kata Yudi.

Yudi menjelaskan, tongkang itu ditarik Tugboat (TB) MTS 28 dan diasis TB Herlin 19 yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).“Kemudian untuk membantu proses evakuasi, dia kapal pandu turut dikerahkan,” kuncinya.(fal)

Share it:

Baca Juga