Seantero.id – KUKAR – Stunting merupakan masalah kesehatan yang menjadi perhatian serius di berbagai daerah. Sementara di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), permasalah itu mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan.
Bupati Kukar, Edi Damansyah memaparkan, langkah-langkah konkret yang telah diambil pemerintah daerah untuk mengatasi isu itu strategi utamanya adalah melibatkan masyarakat dalam program intervensi gizi.
Pada Juli 2024, Pemkab Kukar telah menggelar pengukuran dan penimbangan serentak sebagai bagian dari upaya pemetaan kondisi kesehatan anak-anak secara nasional. Data yang terkumpul kemudian digunakan untuk merancang program intervensi serentak yang dilaksanakan pada Agustus dan September 2024.
“Hasil dari pengukuran dan penimbangan itu kami tindak lanjuti dengan gerakan intervensi serentak melalui penambahan makanan tambahan selama Agustus dan September,” ujar Edi Damansyah.
Dan dalam melaksanakan program itu Pemkab Kukar tidak hanya berfokus pada distribusi makanan tambahan, tetapi juga mencakup edukasi kepada keluarga tentang pentingnya asupan gizi seimbang.
Melalui pendekatan seperti itu pemerintah ingin memastikan bahwa orang tua memiliki pengetahuan yang cukup untuk mendukung pertumbuhan optimal anak-anak mereka, sehingga hasil evaluasi yang dilakukan pada Oktober 2024 dengan melakukan pengukuran ulang dan penimbangan hasilnya cukup menggembirakan.
“Alhamdulillah, perkembangannya sangat baik. Jadi memang ada yang stunting tetapi dengan intervensi yang kami lakukan kondisinya semakin membaik,” tambah Edi.
Keberhasilan program itu menunjukkan bahwa intervensi berbasis komunitas dapat menjadi solusi efektif dalam menangani stunting. Bupati Edi menegaskan bahwa langkah ini akan terus diperkuat dengan melibatkan lebih banyak elemen masyarakat.
“Kami akan terus melakukan pemantauan dan tindakan yang diperlukan guna memastikan tumbuh kembang anak-anak di Kukar tetap optimal,” kuncinya.(yh/Adv/Pemkab Kukar)