5.898 Hektare Lahan di PPU Siap Dimaksimalkan, Kementan Beri Dukungan Terbesar se-Kaltim

BABULU – Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menjadi penerima bantuan pertanian terbesar di Kalimantan Timur (Kaltim) dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI. Dari total alokasi Rp149 miliar yang digelontorkan untuk Kaltim, sekitar Rp56 miliar dialokasikan khusus untuk PPU.

Bantuan tersebut mencakup penyediaan benih unggul, pupuk, alat, hingga mesin pertanian modern. Seluruh program ini merupakan bagian dari upaya nasional mewujudkan swasembada pangan berbasis kawasan.

Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, menyatakan Kalimantan memiliki potensi besar menjadi lumbung pangan baru, terutama dalam hal produksi beras.

“Saat ini Kalimantan masih kekurangan sekitar 40 persen dari kebutuhan berasnya. Kami targetkan tahun ini bisa tercukupi,” ujar Amran saat meninjau sawah di Desa Gunung Mulia, Kecamatan Babulu, Jumat (9/5).

Amran menambahkan, transformasi ke pertanian modern sangat krusial untuk meningkatkan produktivitas. Kementan juga akan melibatkan petani milenial yang memiliki kemampuan teknologi dan orientasi usaha yang kuat.

“Sudah ada petani muda yang bisa meraih penghasilan bersih hingga Rp24 juta per bulan,” katanya.

Kementan juga mendorong peningkatan pola tanam dari satu kali menjadi tiga kali setahun. Strategi ini bisa tercapai jika dukungan teknologi dan infrastruktur pertanian berjalan optimal. Di seluruh Kaltim, terdapat 46 ribu hektare lahan yang dinilai potensial untuk dioptimalkan.

Bupati PPU, Mudyat Noor, menjelaskan bahwa daerahnya memiliki 5.898 hektare lahan pertanian aktif, dengan produksi gabah mencapai 4.429 ton per tahun. PPU menargetkan peningkatan indeks pertanaman dari IP 167 ke IP 250.

Namun, ia menilai capaian itu akan sulit tanpa dukungan infrastruktur irigasi yang memadai. Mudyat menyayangkan pembatalan proyek Bendung Gerak Telake yang sebelumnya masuk dalam daftar proyek strategis nasional (PSN).

“Bendung Gerak Telake itu sangat penting bagi irigasi sawah di PPU. Kami sangat berharap proyek ini bisa dilanjutkan kembali,” kata Mudyat.(Adv/Diskominfo PPU)

Share it:

Baca Juga